Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau kegiatan sosialisasi cegah stunting atau gizi jelek di Puskesmas Bantar Gadung, di Desa Bantar Gadung, Kecamatan Bantar Gadung, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (8/4) pagi.
Acara ini dihadiri warga yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan kader Posyandu.
Seperti diketahui pada Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/4) kemarin, Presiden Jokowi meminta adanya rencana agresi yang lebih terpadu dan mempunyai imbas yang lebih kasatmata mulai dari intervensi pada pola makan, pola asuh, dan juga yang berkaitan dengan sanitasi untuk menangani permasalahan stunting ini.
Presiden dan rombongan datang di lokasi sekitar pukul 09:30 WIB. Didampingi Menkes Nila F. Moeloek, Presiden kemudian meninjau timbang tubuh dan pengukuran tinggi tubuh balita, meninjau pertolongan gizi masakan lokal untuk ibu hamil dan anak balita, serta berbincang-bincang dengan para ibu.
Makanan Lokal
Kepada wartawan, Presiden mengatakan, bahwa pemerintah ingin menggerakkan secara besar-besaran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang ada di daerah-daerah dan bahkan mengoptimalkan kampanye, baik timbang anak, kampanye persoalan gizi, dan juga yang berkaitan dengan kesehatan bayi.
�Memang sudah kita lakukan mulai 2 tahun yang lalu, tapi ini kita akan lebih mengkonsentrasikan pertolongan masakan tambahan, tapi masakan lokal,� kata Presiden seraya menunjuk rujukan contohnya telur, lokal, dan kacang hijau.
�Ini juga lokal, pisangnya kecil-kecil, pepayanya juga lokal, ikannya juga ikan lokal, kemudian ini juga tempenya juga lokal, dan yang lain-lainnya,� sambung Presiden Jokowi.
Kepala Negara meyakinkan, masakan suplemen yang diberikan, contohnya kacang hijau disenangi anak-anak. �Semuanya, enak. Telur kita berikan anak-anak, minta semuanya,� ujarnya.
Ini artinya, lanjut Kepala Negara, yang paling penting ialah bagaimana menyiapkan bahan-bahan ini biar bawah umur selalu makan setiap hari, terutama pada usia ibu-ibu hamil, dan pada usia hingga 2 tahun, yang menjadi kunci, yang menjadi umur emas, sebab di umur itu, di kandungan tumbuh perkembangan otak itu 80%.
�Artinya bila kita sanggup benar-benar mengatasi ini, hingga nantinya umur 2 tahun, kesehatan ke depan akan baik, kecerdasan bawah umur kita ke depan juga akan menjadi lebih baik,� tutur Presiden Jokowi seraya mengingatkan juga mengenai pentingnya Air Susu Ibu (ASI), dan supaya PKK menggerakkan lagi Posyandu.
Menurut Presiden, kegiatan pertolongan masakan suplemen dalam bentuk masakan lokal itu akan diintegrasikan dengan kegiatan yang didanai Dana Desa.
�Yang pertama, dengan padat karya tunai. Artinya hasil yang didapatkan dari Padat Karya Tunai itu sanggup masuk ke urusan gizi, terintegrasi, termasuk juga contohnya Dana Desa, kemudian kegiatan itu masuk ke hal-hal yang kesehatan lingkungan, yaitu juga di dalamnya ada sanitasi,� pungkas Presiden. [setkab.go.id] Sumber http://www.infopresiden.com
Demikian artikel tentang Cegah �Stunting�, Presiden Jokowi: Pemerintah Fokus Donasi Makanan Tambahan, Tapi Lokal ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Cegah �Stunting�, Presiden Jokowi: Pemerintah Fokus Donasi Makanan Tambahan, Tapi Lokal ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.
