Presiden Joko Widodo membalas informasi miring yang dilontarkan sejumlah pihak kepadanya ketika berpidato di hadapan relawannya dalam sebuah aktivitas di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/4). Sejumlah menteri kabinet kerja pun mendukung perilaku Jokowi ini.
Menteri Sosial Idrus Marham menyampaikan bahwa cara Jokowi membalas informasi negatif tersebut yakni satu perilaku yang wajar.
"Kenapa? Silakan saja enggak ada masalah. Saya punya keyakinan sesudah ini malah rakyat ini bukan hanya sekadar bagi-bagi kaus, tapi rakyat menciptakan pernyataan mendukung Jokowi, bukan kaus yang dibagi," kata Idrus di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (9/4).
"Infastruktur berhasil, ada yang belum berhasil alasannya itu Jokowi perlu dua kali supaya semua berhasil. Di sinilah Jokowi perlu dua kali. Tapi alasannya masih ada yang belum (selesai), Pak Jokowi perlu lagi digenjot (kerjanya)," timpal Idrus sambil tertawa.
Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly beropini bahwa pidato yang disampaikan Jokowi hanya untuk mengklarifikasi dan menjelaskan atas capaian yang telah dilakukan pemerintah selama 3,5 tahun.
"Lah, beliaukan hanya mengklarifikasi dan menjelaskan apa capaian-capaian yang telah dilakukan oleh pemerintah. Kalau mau jujur kan kita ya infrastruktur, program-program yang lain semua dijelaskan," kata Yasonna.
"Tuduhan-tuduhan kepada ia yang tidak berdasar itu tinggal diklarifikasi. Beliau kan berhak untuk menjelaskan nyinyirnya orang-orang," lanjut dia.
Menpora Imam Nahrawi juga memberikan pendapatnya. Politisi PKB itu juga menganggap apa yang diucapkan Jokowi lewat pidatonya beberapa waktu kemudian merupakan hal yang wajar.
"Wajar-wajar saja, ya. Bagus banget itu dan kita sebagai menterinya tentu harus melakukan apa yang diarahkan beliau, yaitu menumbuhkan rasa optimisme terutama kalangan muda," ucap Imam.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi juga menanggapi positif pidato Jokowi. Apalagi selama ia menjabat sebagai menteri, gres pertama kali pihaknya membangun infrastruktur desa dengan memakai dana desa.
"Lalu kemiskinan desa turun 4,5 persen tiga tahun ini. Turun dari 27 juta jadi 17 juta," ujar Eko.
Eko menilai pidato Jokowi sebagai momentum semoga masyarakat sanggup menilai pemerintah tidak hanya dari sisi negatifnya saja, juga dari sisi positifnya.
"Supaya meningkatkan masyarakat melihat dua sisi. Bukan hanya sisi negatifnya aja, alasannya negara ini dibangun dengan optimisme kan," ujarnya.
Belakangan, pidato Jokowi memang cukup berbeda dari biasanya. Jokowi tampak menggebu-gebu memberikan pidatonya menyinggung sejumlah informasi negatif yang dilemparkan ke pemerintahannya ketika ini.
Nada-nada tinggi dilontarkan Jokowi ketika menyinggung kritikan yang dinilai tak berdasar. Mulai dari pembagian akta tanah yang dinilai sebagai pengibulan, utang negara, Indonesia bubar 2030, informasi PKI hingga kaus bertuliskan #2019GantiPresiden. [kumparan.com] Sumber http://www.infopresiden.com
Demikian artikel tentang Pidato Menggebu Presiden Joko Widodo Bentuk Penjelasan Atas Serangan Ke Pemerintah ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Pidato Menggebu Presiden Joko Widodo Bentuk Penjelasan Atas Serangan Ke Pemerintah ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.
