Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar sidang kabinet di istana. Topik yang dibahas yaitu ketersediaan anggaran dan pagu indikatif 2018 serta prioritas nasional 2019.
Salah satu hasil rapat itu yaitu Jokowi akan fokus pada pembangunan sumber daya insan (SDM) tahun depan.
"Apakah itu kegiatan yang tadi merupakan prioritas infrastruktur, tapi kini fokusnya lebih kepada sumber daya manusia, sehingga kegiatan sosial menyerupai PKH, kegiatan untuk membantu kelompok miskin, pendidikan, kesehatan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di komplek Istana, Jakarta, Senin (9/4/2018).
Ia menambahkan, alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur ke kementerian terkait masih akan diberikan di tahun depan, di sisi lain pembangunan infrastruktur dengan melibatkan swasta juga digenjot pemerintah.
Alokasi untuk infrastruktur terutama untuk Kementerian menyerupai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan itu akan tetap dilakukan.
"Namun mereka kini akan melaksanakan banyak sekali macam inisiatif melalui KPBU," tutur Sri Mulyani.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menambahkan pembangunan infrastruktur tahun depan masih akan terus dilakukan, utamanya proyek yang masih harus dikejar sasaran penyelesaiannya. Beberapa proyek tersebut, antara lain bendungan, tol Trans Jawa, jalan perbatasan Kalimantan, sampai jalan perbatasan Papua.
"Fokusnya masih tetap infrastruktur tapi tahun depan mulai masuk ke SDM, penguatan," kata Basuki.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, fokus instansinya di tahun depan mencakup peningkatan kualitas transportasi massal, menyerupai bus, kereta api, dan kapal laut.
"Saya kan ada lima, satu bila di darat saya mau improve transformasi massal antar kota yang namanya bus. Kalau kita bicara kereta api saya akan membenahi commuter di Jakarta, bila di bahari saya berusaha akan menurunkan biaya logistik tahun ini di lima pelabuhan. Surabaya, Medan, Makassar, Samarinda, sama mungkin di Bali," ujar Budi.
Untuk sektor transportasi kereta atau commuter line, Budi menyampaikan bahwa dimungkinkan untuk meningkatkan kapasitas angkut dengan memperpendek jarak keberangkatan commuter line, serta membuatkan sarananya.
"Jadi moving block itu menciptakan headwaynya lebih pendek, yang lima menit jadi tiga menit, yang 10 menit jadi lima menit," jelas Budi. [detik.com] Sumber http://www.infopresiden.com
Demikian artikel tentang Selain Infrastruktur, Presiden Joko Widodo Genjot Pengembangan Sdm Di 2019 ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Selain Infrastruktur, Presiden Joko Widodo Genjot Pengembangan Sdm Di 2019 ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.
