Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya mempunyai bantuan kurang lebih sekitar 15% dari angka PDB (Product Domestic Bruto). Oleh alasannya itu, Presiden meminta biar alokasi anggaran APBN betul-betul fokus dan diprioritaskan untuk hal-hal yang strategis.
�Kalau enggak strategis, enggak usah,� tegas Presiden Jokowi ketika menunjukkan pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna wacana Ketersediaan Anggaran dan Pagu Indikatif Tahun 2018, serta Prioritas Nasional Tahun 2019, di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/4) sore.
Presiden menjelaskan, sesudah 3,5 tahun ini fokus di urusan yang berkaitan dengan infrastruktur, yang telah menghabiskan anggaran Rp300 triliun lebih, kelihatan sekali betapa masifnya pembangunan di bidang infrastruktur, baik berupa jalan, pelabuhan, jalan tol, jalur kereta api, airport, dan yang lain-lainnya.
Setelah tahapan besar yang pertama adalah infrastruktur, Presiden Jokowi mengemukakan, pemerintah akan masuk tahapan besar yang kedua, adalah investasi di bidang sumber daya manusia, yang disiapkan tahun ini programnya dan tahun depan betul-betul masuk ke dalam sebuah acara besar.
�Sehingga titik alokasi anggaran APBN 2019 juga betul-betul mengarah ke sana, betul-betul nampak untuk mendukung, menopang peningkatan sumber daya manusia,� ujar Presiden.
Presiden menekankan, dirinya tidak ingin nanti hanya ada pemanis anggaran tetapi tidak kelihatan masif, tidak kelihatan ada perubahan, pergeserannya. Untuk itu, ia menekankan, setiap kementerian harus betul-betul menyusun programnya.
Harus Menetas
Presiden Jokowi juga mengingatkan kembali, biar anggaran yang ada ini tidak diecer-ecer, dibagi-bagi. Ia ingin fokus mengarahkan lalu akibatnya betul-betul sanggup menetas.
�Saya berikan teladan misalnya, pameran, promosi. Sudah aku tadi sampaikan tapi aku ulang lagi. Pameran promosi itu anggarannya ada 17 kementerian, jikalau itu dikumpulkan dalam suatu wadah, entah badan, entah di satu kementerian itu kita sanggup menyelenggarakan bazar yang besar dan yang bagus-bagus sehingga membangun sebuah merk yang baik bagi negara ini,� ucap Presiden mencontohkan.
Kemudian yang berkaitan dengan Balitbang (Badan Penelitian dan Pengembangan), penelitian, riset, berdasarkan Presiden Jokowi, hampir di semua kementerian itu ada. Kalau dikumpulkan, berdasarkan Presiden, juga besar sekali mencapai Rp24,9 triliun. Kalau tidak dikumpulkan, tambah Presiden, tidak kelihata,n namun begitu dikumpulkan kelihatan.
�Ini sanggup didesain, ada seni administrasi besarnya, yang mau diteliti apa, goal-nya nanti apa. Kaprikornus terang bukan hanya sekedar penelitian untuk peneliti. Ini aku kira anggaran-anggaran yang harus diprioritaskan dan fokus untuk hal-hal yang strategis,� tutur Presiden Jokowi.
Sidang Kabinet Paripurna itu dihadiri oleh Wapres Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan para menteri Kabinet Kerja. [setkab.go.id] Sumber http://www.infopresiden.com
Demikian artikel tentang Tidak Boleh Diecer, Presiden Joko Widodo Minta Alokasi Apbn Fokus Untuk Hal Yang Strategis ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Tidak Boleh Diecer, Presiden Joko Widodo Minta Alokasi Apbn Fokus Untuk Hal Yang Strategis ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.
