Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Tebelian sudah siap dioperasikan. Bandara yang terletak di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat ini bakal menggantikan Bandar Udara Susilo yang dikala ini kondisinya tak sanggup dikembangkan lagi.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Agus Santoso, menyampaikan perkembangan angkutan udara di wilayah Sintang terus berkembang pesat. Tren pertumbuhan penumpang sekitar 35,13% per tahun, sehingga menjadikannya sebagai salah satu wilayah dengan pertumbuhan angkutan udara yang tinggi di Indonesia.
"Waktu masih dilayani oleh Bandara Susilo, pada tahun 2017 lalu, jumlah penumpangnya sudah mencapai 96.063 orang. Padahal pada tahun 2012 kemudian jumlah penumpangnya gres 26.000. Kaprikornus peningkatannya lebih dari 250%. Suatu hal yang luar biasa," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/4/2018).
Untuk mengantisipasi pertumbuhan tinggi tersebut, Kemenhub bersama pemda setempat memindahkan Bandara Susilo ke Bandara Tebelian. Bandara usang dinggap sudah tidak sanggup dikembangkan sebab lokasinya yang berada di tengah pemukiman penduduk.
Runway Bandara Susilo tidak sanggup diperpanjang sebab sudah tidak ada lahan tambahan. Di ujung runway juga terdapat saluran jalan kendaraan masyarakat dan anutan sungai.
"Kini Bandara Tebelian sudah siap untuk dioperasikan. Kami telah melaksanakan investigasi secara intensif terkait dengan standar keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pelayanan penerbangannya sesuai peraturan keselamatan penerbangan sipil yang berlaku," terperinci Agus.
"Ini merupakan salah satu persembahan kami selaku otoritas penerbangan nasional kepada bangsa dan negara Indonesia dengan mewujudkan Nawacita dari pemerintahan Presiden Joko Widodo," tambahnya.
Bandara Tebelian memiliki landasan pacu sepanjang 1.660 meter dan lebar 30 meter, atau lebih panjang dibandingkan Bandara Susilo yang landasan pacunya 1300 meter dan lebar 30 meter. Dengan demikian, Bandara gres ini sanggup melayani operasional pesawat sekelas ATR 72 dengan lebih maksimal, baik untuk penumpang maupun kargo.
Diharapkan dengan lebih banyaknya pesawat yang sanggup mendarat, akan meningkatkan arus penumpang dan barang ke wilayah Sintang dan sekitarnya yaitu Kabupaten Melawi, Sekadau dan Putussibau. Imbasnya, perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sanggup terdongkrak.
Agus menuturkan, selain untuk meningkatkan perekonomian, keberadaan bandara Tebelian juga untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara. Ini sebab letaknya yang berbatasan dengan wilayah Serawak di Malaysia dan membuka keterisolasian daerah.
Bandara Tebelian juga diperlukan sanggup menjadi embarkasi haji antara bagi umat muslim dari daerah Sintang dan sekitarnya. Sebelum kemudian menuju embarkasi haji terdekat yaitu Balikpapan atau Banjarmasin.
Sementara itu, berdasarkan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yoshepha Hasnah, Sintang yang merupakan kabupaten terbesar kedua di Kalimantan Barat sehabis Kabupaten Ketapang, memang menyimpan potensi perekonomian yang sangat besar terutama dari perkebunan dan pariwisata.
Di Sintang, terdapat 48 perkebunan kelapa sawit dengan jumlah karyawan sekitar 600 orang tiap perusahaan. Selain itu Kabupaten Sintang juga memiliki banyak obyek wisata yang potensial, di antaranya Hutan Wisata Baning yang terletak ditengah-tengah Kota Sintang, tempat wisata Bukit Kelam, museum Dara Juanti yang dulunya yaitu Istana Kerajaan Sintang, serta museum Kapuas Raya.
"Masyarakat Sintang sudah sangat menantikan Bandara Tebelian yang lebih besar ini. Selain untuk meningkatkan perekonomian, juga sanggup mendukung pertahanan dan keamanan negara sebab letaknya yang berbatasan dengan wilayah Serawak di Malaysia dan membuka keterisolasian daerah," kata Yoshepa.
"Dari Sintang ke ibukota provinsi yaitu Pontianak jikalau memakai jalan darat membutuhkan waktu 5-7 jam. Sedangkan jikalau memakai pesawat hanya 45 menit," ujar Yoshepha lagi.
Menurut Kepala Bandara Susilo Ketut Gunarsa, dikala ini sudah ada 4 maskapai yang beroperasi di Bandara Susilo. Yaitu maskapai Garuda Indonesia, Nam Air, dan Wings Air dengan rute penerbangan Pontianak-Sintang pulang pergi satu hari sekali. Serta maskapai Susi Air yang terbang 4 kali dalam seminggu dengan rute penerbangan ketapang-Sintang pulang pergi.
"Ada beberapa maskapai yang ingin menambah frekuensi penerbangan, tapi sementara ini saya tahan dulu sebab daya dukung Bandara Susilo yang tidak sanggup memenuhinya. Nanti jikalau sudah pindah ke Bandara Tebelian, gres sanggup ada penambahan frekuensi," ujarnya.
Bandara Tebelian berdiri di lahan seluas 144,07 hektar, sehingga masih sanggup dilakukan pengembangan lagi di kemudian hari. Terutama untuk perpanjangan landasan pacu sehingga sanggup melayani penerbangan pesawat jet yang lebih besar. [detik.com] Sumber http://www.infopresiden.com
Demikian artikel tentang Bandara Gres Yang Dibangun Presiden Joko Widodo Di Sintang Siap Beroperasi ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Bandara Gres Yang Dibangun Presiden Joko Widodo Di Sintang Siap Beroperasi ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.
